Gambar Sampul Agama Islam · j_BAB X Nikmatnya Mencari Ilmu dan Indahnya Berbagi Pengetahuan
Agama Islam · j_BAB X Nikmatnya Mencari Ilmu dan Indahnya Berbagi Pengetahuan
Nelty Khairiyah

22/08/2021 07:50:35

SMA 10 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

158

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Nikmatnya Mencari Ilmu

dan Indahnya Berbagi

Pengetahuan

BAB

X

Nikmatnya Mencari Ilmu dan

Indahnya Berbagi

Pengetahuan

Menunjukkan Sikap Semangat Menuntut Ilmu

dan Menyampaikannya Kepada Sesama sebagai

Implementasi dari Pemahaman

Q.S. At-Taubah

(9):122

dan Hadis Terkait

Semangat

Menuntut Ilmu

Semangat Berbagi

Ilmu Pengetahuan

Diketahui dan Diperolehnya Nilai dan Perilaku Mulia

Analisis

Q.S. At-Taubah

(9):122

Analisis Hadis-Hadis

Terkait

Bagan Alir

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

159

Membuka Relung Hati

Cermati gambar dan wacana berikut.

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 10.1

Para peserta didik serius

mengikuti pelajaran di dalam

kelas.

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 10.2

Monorel, salah satu hasil

perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 10.3

Gedung Opera dan Harbour

Bridge hasil pengembangan

ilmu arsitektur modern.

Ilmu adalah cahaya kehidupan. Ilmu ibarat cahaya yang menyinari

dalam kegelapan yang menunjukkan arah menuju jalan yang ditempuh.

Tanpa ilmu seseorang akan tersesat jauh ke dalam jurang kebodohan.

Dengan ilmu pengetahuan jarak yang jauh terasa dekat, waktu yang lama

terasa singkat, pekerjaan yang berat menjadi ringan. Dengan ilmu manusia

memperoleh segala yang ia cita-citakan. Ilmu adalah sumber kehidupan.

Alam raya yang Allah Swt. ciptakan ini, penuh dengan berbagai macam rahasia

yang dikandungnya. Bumi, langit, laut, dan yang ada di sekitarnya adalah bagian

dari alam raya yang harus dimanfaatkan untuk kepentingan bersama. Bagaimana

dapat mengetahui rahasia yang ada di perut bumi, di dalam lautan, dan di ruang

angkasa jika tidak melalui ilmu pengetahuan? Oleh karena itu, sungguhlah tepat

Allah Swt. menjadikan manusia sebagai wakil-Nya di muka bumi ini, karena

manusia memiliki potensi pengetahuan untuk mengelola, mengurus, dan

memanfaatkan alam raya yang Allah Swt. ciptakan.

Agama Islam memandang bahwa ilmu pengetahuan adalah hal yang sangat

penting. Orang-orang yang memiliki pengetahuan Allah Swt. menjanjikan

dengan derajat yang tinggi di sisi-Nya, apalagi di sisi manusia lainnya. Demikian

pula Rasulullah saw. yang menganjurkan setiap umat Islam agar menuntut

ilmu setinggi-tingginya. Rasulullah Saw. menyatakan bahwa orang-orang yang

menuntut ilmu sama besar pahalanya dengan orang yang berjihad di jalan Allah

Swt. Bahkan Rasululloh saw. memerintahkan agar menuntut ilmu tidak hanya

dilakukan di negeri terdekat saja, tetapi Allah Swt. memerintahkan mencari

ilmu walau harus dengan jarak yang sangat jauh. “Carilah ilmu hingga ke negeri

Cina!” Demikian sabdanya sebagai motivasi kepada umat Islam untuk selalu

bersemangat dalam menuntut ilmu.

160

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Carilah tokoh-tokoh Islam yang memiliki keahlian dalam ilmu pengetahuan

di berbagai bidang. Kemudian, coba kamu bandingkan dengan kenyataan

umat Islam saat ini.

Aktivitas 1

Mengkritisi Sekitar Kita

Baca dan cermati kisah di bawah ini.

Di zaman yang serba cepat, canggih,

dan serba praktis ini, seseorang dituntut

untuk dapat memanfaatkan kecanggihan

hasil rekayasa manusia dalam bidang

teknologi dengan sebaik-baiknya. Betapa

tidak, tanpa mempedulikan hal tersebut,

seseorang akan tertinggal jauh ke belakang

dalam melakukan kegiatan-kegiatan sosial

kemanusiaan. Selain itu, kemampuan

menguasai dan menggunakan perangkat

teknologi dapat terhindar dari upaya-upaya

jahat yang dapat merugikan dirinya, seperti

penipuan, pemerkosaan, penganiayaan, dan

sebagainya.

Sebagai contoh, Pak Sulaiman Lubis adalah

seorang trainer yang memiliki pengalaman memberikan pelatihan ke berbagai

kota di dalam dan luar Pulau Jawa. Suatu ketika, ia diundang untuk memberikan

pelatihan di sebuah kota di Kalimantan Timur. Karena undangan yang mendadak,

ia pun tidak sempat mempersiapkan materi yang cocok yang akan ia sampaikan.

Walau demikian, ia tidak kehabisan akal untuk mempersiapkan segala sesuatunya.

Dalam perjalanan menuju kota tujuan, ia sempatkan untuk membuat bahan

presentasi dengan mencari sumber dari internet dan merancang materinya

menggunakan laptop yang memang selalu ia bawa kemana pun pergi.

Setelah pesawat yang ia tumpangi mendarat, seketika ia mengaktifkan kembali

telepon genggamnya. Saat diaktifkan, ia mendapatkan sebuah pesan yang masuk

ke telepon genggamnya, dan ketika dibuka ternyata isi pesannya adalah agar

ia segera mentransfer sejumlah uang untuk keperluan kuliah putranya di Kota

Yogyakarta. Tidak berpikir panjang, ia pun segera mengirimkannya menggunakan

layanan

sms banking

melalui telepon genggamnya sendiri.

Sumber: www.artikelbagus.com

Gambar 10.4

Rekayasa ilmu pengetahuan dan

teknologi di bidang infirmasi dan

komunikasi.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

161

Pahami kisah di atas. Bagaimana pendapatmu tentang manfaat yang

dihasilkan dari kemajuan teknologi? Apakah teknologi yang modern dan

canggih dapat mempermudah kehidupan manusia? Apa saja manfaat lain

dari kemajuan teknologi? Tuliskan pula dampak negatif yang ditimbulkan

dari kemajuan dalam bidang teknologi tersebut.

Aktivitas 2

Memperkaya Khazanah Peserta Didik

A. Memahami Makna Menuntut Ilmu dan Keutamaannya

1. Kewajiban Menuntut Ilmu

Menuntut ilmu atau belajar adalah kewajiban setiap orang Islam.

Banyak sekali ayat

al-Qur’ān

atau hadis Rasulullah saw. yang menjelaskan

tentang kewajiban belajar, baik kewajiban tersebut ditujukan kepada laki-

laki maupun perempuan. Bahkan wahyu pertama yang diterima Nabi saw.

adalah perintah untuk membaca atau belajar.

“Bacalah dengan (menyebut)

nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia

dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang

mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang

tidak diketahuinya.” (Q.S. al-‘Alaq/96:1-5)

Kewajiban menuntut ilmu bagi laki-laki dan perempuan menandakan

bahwa agama Islam tidak membeda-bedakan hak dan kewajiban manusia

karena jenis kelaminnya. Walau memang ada beberapa kewajiban yang

diperintahkan Allah Swt. dan Rasul-Nya yang membedakan lak-laki dengan

perempuan. Akan tetapi, dalam menuntut ilmu semua memiliki kewajiban

dan hak yang sama antara laki-laki dan perempuan.

Laki-laki dan perempuan sama-sama sebagai

khalifah

di muka bumi dan

sebagai hamba (

‘abid

). Untuk menjadi

khalifah

yang sukses, maka sudah

barang tentu membutuhkan ilmu pengetahuan yang memadai. Bagaimana

mungkin seseorang dapat mengelola dan merekayasa kehidupan di bumi

ini tanpa bekal ilmu pengetahuan. Demikian pula sebagai hamba, untuk

mencapai tingkat keyakinan (keimanan) tertinggi kepada Allah Swt. dan

makhluk-makhluk-Nya yang gaib dibutuhkan ilmu pengetahuan yang luas.

162

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Menuntut ilmu juga tidak dibatasi oleh jarak dan waktu. Mengenai

jarak, ada ungkapan yang menyatakan bahwa tuntutlah ilmu walau hingga

ke negeri Cina. Demikian pula dalam hal waktu, Islam mengajarkan bahwa

menuntut ilmu itu dimulai sejak lahir hingga liang lahat.

2. Hukum Menuntut Ilmu

Istilah ilmu mencakup seluruh pengetahuan yang tidak diketahui

manusia, baik yang bermanfaat maupun yang tidak bermanfaat. Untuk

ilmu yang tidak bermanfaat, haram, dan berdosa bagi orang yang

mempelajarinya, baik sukses maupun gagal. Adapun ilmu yang bermanfaat,

maka wajib dituntut dan dipelajari. Hukum menuntut ilmu-ilmu wajib itu

terbagi atas dua bagian, yaitu

far

d

u kifayah

dan

far

d

u ‘ain

.

a.

Far

d

u Kifayah

Hukum menuntut ilmu

far

d

u

kifayah

berlaku untuk ilmu-ilmu

yang harus ada di kalangan umat Islam sebagaimana juga dimiliki dan

dikuasai golongan kafir. Seperti ilmu kedokteran, perindustrian, ilmu

falaq

, ilmu eksakta, serta ilmu-ilmu lainnya.

b.

Fardu ‘Ain

Hukum mencari ilmu menjadi

far

d

u

‘ain

jika ilmu itu tidak boleh

ditinggalkan oleh setiap muslim dan

muslimah

dalam segala situasi dan

kondisi, seperti ilmu mengenal Allah Swt. dengan segala sifat-Nya, ilmu

tentang tatacara beribadah, dan sebagainya.

3. Keutamaan Orang yang Menuntut Ilmu

Orang-orang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya diberikan

keutamaan oleh Allah Swt. dan Rasul-Nya dengan derajat yang tinggi di sisi

Allah Swt. Di antara keutamaan-keutamaan orang yang menuntut ilmu dan

yang mengajarkannya adalah sebagai berikut.

a. Diberikan derajat yang tinggi di sisi Allah Swt.

“Dan Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara

kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat.

Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. al-

Mujadillah/58:11)

b. Diberikan pahala yang besar di hari kiamat nanti

Dari Anas bin Malik ra. Rasulullah saw. bersabda, “Penuntut ilmu

adalah penuntut rahmat, dan penuntut ilmu adalah pilar Islam dan

akan diberikan pahalanya bersama para nabi.”

(H.R. ad-Dailami)

c.

Merupakan sedekah yang paling utama

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sedekah

yang paling utama adalah jika seorang muslim mempelajari ilmu

dan mengajarkannya kepada saudaranya sesama muslim.”

(H.R. Ibnu

Majah)

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

163

d.

Lebih utama daripada seorang ahli ibadah

Dari Ali bin Abi Talib ra. Rasulullah saw. bersabda, “Seorang alim

yang dapat mengambil manfaat dari ilmunya, lebih baik dari seribu

orang ahli ibadah.”

(H.R. ad-Dailami)

e.

Lebih utama dari

śalat

seribu

raka’at

Dari Abu

Żarr, Rasulullah saw. bersabda, “Wahai Aba

ª

arr, kamu

pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah telah baik bagimu daripada

śalat (sunnah) seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab ilmu

pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik daripada śalat

seribu rakaat.”

(H.R. Ibnu Majah)

f. Diberikan pahala seperti pahala orang yang sedang ber

jihad

di jalan

Allah

Dari Ibnu Abbas ra. Rasulullah saw. bersabda, “Bepergian ketika pagi

dan sore guna menuntut ilmu adalah lebih utama daripada berjihad fi

sabilillah.”

(H.R. ad-Dailami)

g.

Dinaungi oleh malaikat pembawa rahmat dan dimudahkan menuju

surga

Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah sekumpulan

orang yang berkumpul di suatu rumah dari rumah-rumah (masjid) Allah

‘Azza wa Jalla, mereka mempelajari kitab Allah dan mengkaji di antara

mereka, melainkan malaikat mengelilingi dan menyelubungi mereka

dengan rahmat, dan Allah menyebut mereka di antara orang-orang

yang ada di sisi-Nya. Dan tidaklah seorang meniti suatu jalan untuk

menuntut ilmu melainkan Allah memudahkan jalan baginya menuju

surga.”

(H.R. Muslim dan Ahmad)

Mengapa umat Islam saat ini jauh tertinggal dengan umat yang beragama

lain, padahal dahulu mereka belajar dari Islam? Bagaimana solusinya agar

umat Islam kembali menguasai ilmu pengetahuan seperta masa lalu?

Aktivitas 3

164

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

B. Ayat-Ayat Al-Qur’ān tentang Ilmu Pengetahuan

Q.S. at-Taubah/9:122

1. Lafal Ayat dan Artinya

Artinya: “Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya

pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di

antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama

mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka

telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya.”

1. Bacalah ayat di atas dengan

tartil

, dan hafalkan artinya.

2. Carilah ayat lain

yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan.

Aktivitas 4

2. Hukum

Tajwid

Lafal

Hukum

Tajwid

Lafal

Hukum

Tajwid

Ikhfa’

I

żhār Ḥalqi

Mad Lāzim Mu

ș

aqal

Kilmi

Mad Wājib Mutta

ș

il

Identifikasilah hukum

tajwid

yang ada dalam ayat di atas, sebagaimana

contoh yang ada di dalam tabel.

Aktivitas 5

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

165

3. Kandungan Ayat

Dalam ayat tersebut, Allah Swt. menerangkan bahwa tidak perlu semua

orang mukmin berangkat ke medan perang, apabila peperangan itu dapat

dilakukan oleh sebagian kaum muslimin saja. Tetapi harus ada pembagian

tugas dalam masyarakat, sebagian berangkat ke medan perang, dan

sebagian lagi tekun menuntut ilmu dan mendalami ilmu-ilmu agama

Islam supaya ajaran-ajaran agama itu dapat diajarkan secara merata, dan

dakwah dapat dilakukan dengan cara yang lebih efektif serta bermanfaat

serta kecerdasan umat Islam dapat ditingkatkan.

Orang-orang yang berjuang di bidang pengetahuan, oleh agama Islam

disamakan nilainya dengan orang-orang yang berjuang di medan perang.

Dalam hal ini Rasulullah saw. telah bersabda yang artinya,

“Dari Anas bin

Malik berkata, Rasulullah saw. bersabda, ‘Di akhirat nanti tinta ulama

ditimbang dengan darah para syuhada. Ternyata yang lebih berat adalah

tinta ulama dibandingkan dengan darah syuhada”.

(H.R. Ibnu Najar)

Tugas umat Islam adalah untuk mempelajari agamanya, serta meng-

amalkan

nya dengan baik, kemudian menyampaikan pengetahuan agama

itu kepada yang belum mengetahuinya. Tugas-tugas tersebut merupakan

tugas umat dan tugas setiap pribadi muslim sesuai dengan kemampuan

dan pengetahuan masing-masing, karena Rasulullah saw. telah bersabda;

Artinya: “Dari ‘Abdullah bin Amru, sesungguhnya Nabi saw. bersabda;

“Sampaikanlah olehmu (apa-apa yang telah kamu peroleh) dariku

walaupun hanya satu ayat al-Qur’ān”.

(H.R. Bukhari)

Apabila umat Islam telah memahami ajaran-ajaran agamanya, dan

telah mengerti hukum halal dan haram, serta perintah dan larangan

agama, tentulah mereka akan lebih dapat menjaga diri dari kesesatan dan

kemaksiatan. Selain itu, dapat melaksanakan perintah agama dengan baik

dan dapat menjauhi larangan-Nya. Dengan demikian, umat Islam menjadi

umat yang baik, sejahtera di dunia dan di akhirat.

Oleh karena ayat ini telah menetapkan bahwa fungsi ilmu tersebut

adalah untuk mencerdaskan umat, maka tidaklah dapat dibenarkan

apabila ada orang-orang Islam yang menuntut ilmu pengetahuannya hanya

untuk mengejar pangkat dan kedudukan atau keuntungan pribadi saja,.

Apalagi untuk menggunakan ilmu pengetahuan sebagai kebanggaan dan

kesombongan diri terhadap golongan yang belum menerima pengetahuan.

166

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

C. Hadis tentang Mencari Ilmu dan Keutamaannya

1.

Hadis dari Ibnu Abd. Barr.

Artinya: “Rasulullah saw. Bersabda; Mencari ilmu itu wajib bagi setiap

muslim. Dan sesungguhnya segala sesuatu hingga makhluk hidup di lautan

memintakan ampun bagi penuntut ilmu”

(H.R. Ibnu Abdul Barr)

1. Hafalkan hadis beserta artinya. Lakukan dengan cara berpasangan,

kemudian menghafal bergantian. Setelah hafal, laporkan dan tuliskan

hadisnya dan sampaikan kepada gurumu tentang hafalan hadis tersebut.

2. Carilah hadis lain tentang menuntut ilmu.

Aktivitas 6

Pesan-Pesan Mulia

Anak dari Batu

Sebelum menjadi ulama besar yang sangat produktif dalam menghasilkan

berbagai karya, Ibnu Hajar saat masih menuntut ilmu terkenal sebagai seorang

anak yang bodoh dan bebal. Ia pernah merasa putus asa dan lari dari tempat

ia belajar karena merasa sangat tidak paham dengan ilmu yang diberikan guru

kepadanya. Semakin ia diberi penjelasan, maka semakin ia tidak mengerti

maksudnya. Waktunya lebih banyak untuk menyendiri dan merenung di pinggir

sungai. Pada saat merenung, mendadak ia tersentak oleh tetesan air pada batu

yang didudukinya itu. Ternyata pada satu sisi batu di mana air tersebut menetes,

terlihat ada lubang di sana. Dari situ kemudian tumbuh lagi semangatnya untuk

belajar, karena ia berkeyakinan jika batu saja dapat berlubang oleh tetesan

air, tentu hati manusia yang lunak akan tertembus pula oleh siraman ilmu

pengetahuan.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

167

Akhirnya sejarah mencatat Ibnu Hajar al-Asqalani sebagai ulama yang hebat

dan terkenal dengan keluasan ilmunya. Nama Ibnu Hajar sendiri secara bahasa

artinya “anak batu” karena erat kaitannya dengan legenda yang menyatakan

bahwa kegemilangannya dalam ilmu pengetahuan berawal dari terinspirasinya ia

oleh sebuah batu yang berlubang oleh tetesan air.

Pelajaran apa yang dapat kamu peroleh dari kisah di atas? Coba kemukakan.

Aktivitas 7

Menerapkan Perilaku Mulia

Perilaku yang mencerminkan sikap memahami

Q.S. at-Taubah/9:122

, di

antaranya tergambar dalam aktivitas-aktivitas sebagai berikut.

1.

Jadilah orang yang berilmu (pandai), sehingga dengan ilmu yang dimiliki

seorang muslim dapat mengajarkan ilmu yang dimilikinya kepada orang-

orang yang ada di sekitarnya. Dengan demikian kebodohan yang ada di

lingkungannya dapat terkikis habis dan berubah menjadi masyarakat yang

beradab dan memiliki wawasan yang luas.

2. Jika tidak dapat menjadi orang pandai yang mengajarkan ilmunya kepada

umat manusia, jadilah sebagai orang yang mau belajar dari lingkungan

sekitar dan dari orang-orang pandai.

3. Jika tidak dapat menjadi orang yang belajar, jadilah sebagai orang yang mau

mendengarkan ilmu pengetahuan. Setidaknya jika kita mau mendengarkan

ilmu pengetahun kita dapat mengambil hikmah dari materi yang kita

dengar.

4. Jika menjadi pendengar juga masih tidak dapat, maka jadilah sebagai orang

yang menyukai ilmu pengetahun, di antaranya dengan cara membantu dan

memuliakan orang-orang yang berilmu, memfasilitasi aktivitas keilmuan

seperti menyediakan tempat untuk pelaksanaan pengajian dan lain-lain.

5. Janganlah menjadi orang yang kelima, yaitu yang tidak berilmu, tidak

belajar, tidak mau mendengar, dan tidak menyukai ilmu. Jika di antara kita

memilih yang kelima ini akan menjadi orang yang celaka.

168

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Rangkuman

Q.S. at-Taubah/9:122

berisi perintah jihad itu tidak hanya dipahami

dengan mengangkat senjata, tetapi memperdalam ilmu pengetahuan dan

menyebarluaskannya juga termasuk ke dalam

jihad

.

1.

Fungsi ilmu adalah untuk mencerdaskan umat.

2.

Tidak dibenarkan menuntut ilmu pengetahuan hanya untuk mengejar pangkat

dan kedudukan atau keuntungan pribadi saja, apalagi untuk menggunakan

ilmu pengetahuan sebagai kebanggaan dan kesombongan diri.

3. Pentingnya memperdalam ilmu pengetahuan, mengamalkannya dengan baik,

dan menyebarluaskannya.

4.

Ayat di atas menjadi acuan kita yang berhubungan dengan kewajiban belajar

dan mengajar. Terdapat beberapa sumber yang tentunya harus kita kaji lebih

dalam lagi, karena dari sekian kitab-kitab tafsir yang sudah ada ternyata

berbeda dalam penafsirannya. Namun pada pokoknya adalah hal-hal berikut.

a. Kewajiban manusia untuk belajar dan mengajar agama.

b.

Ayat ini memberi anjuran tegas kepada umat Islam agar ada sebagian dari

umat Islam yang memperdalam agama.

c. Pentingnya mencari ilmu juga mengamalkan ilmu.

d. Pentingnya memperdalam ilmu dan menyebarluaskan informasi yang

benar. Ia tidak kurang penting dari upaya mempertahankan wilayah.

e. Hendaklah

jihad

itu dibagi kepada

jihad

bersenjata,

jihad

memperdalam

ilmu pengetahuan, dan pengertian tentang agama.

f.

Antara

jihad

berperang dan

jihad

memperdalam ilmu agama keduanya

penting serta keduanya saling mengisi.

Evaluasi

A. Uji Pemahaman

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar.

1. Setiap muslim diperintahkan untuk menuntut ilmu dan mengamalkannya.

Bagaimana cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari?

2.

Apa yang akan kamu lakukan jika ingin kuliah, tetapi ekonomi orang tua

tidak memungkinkan?

3.

Jelaskan kandungan

Q.S. at-Taubah/9:122

.

4.

Jelaskan keutamaan orang yang menyebarkan ilmu.

5.

Jelaskan kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

169

B. Uji Keterampilan

Aspek yang

dinilai

Indikator kemampuan

Nilai

Paraf

Guru

• Kelancaran

dalam

membaca

ayat

al-

Qur’ān

dan

hadis

Tajwid

Makhraj

• Membaca dengan lancar.

• Tidak melakukan kesalahan

tajwid

dan

makhraj.

• Membaca dengan lancar.

• Melakukan 1-5 kesalahan

tajwid

dan

makhraj.

• Melakukan 6-10 kesalahan

tajwid

dan

makhraj.

• Melakukan 11-15 kesalahan

tajwid

dan

makhraj.

• Melakukan 16-20 kesalahan

tajwid

dan

makhraj.

• Melakukan lebih dari 20

kesalahan

tajwid

dan

makhraj.

C. Refleksi

Berilah tanda

checklist

(

) yang sesuai dengan dorongan hatimu untuk

menanggapi pernyataan-pernyataan berikut ini.

No.

Pernyataan

Kebiasaan

Selalu Sering

Jarang

Tidak

pernah

Skor 4 Skor 3 Skor 2

Skor 1

1.

Saat berkeinginan untuk terus

belajar.

2.

Saya belajar setiap hari di rumah.

3.

Saya aktif di organisasi yang ada

di sekolah.

4.

Saya senang jika belajar dengan

teman sekelas.

170

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

No.

Pernyataan

Kebiasaan

Selalu Sering

Jarang

Tidak

pernah

Skor 4 Skor 3 Skor 2

Skor 1

5.

Saya membaca

al-Qur’ān

di

rumah.

6.

Saya mengerjakan Pekerjaan

Rumah.

7.

Saya menghormati semua guru .

8.

Saat berjumpa teman, saya

menyapa dengan ramah.

9.

Saya bertanya kepada teman

tentang pelajaran yang belum

dipahami.

10.

Saya mengaji di rumah.